EKOLOGI DAN DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
0 Comments »
Ekologi Manusia
DEFINISI
Ekologi Manusia, menurut Amos H Hawley (1950:67) dikatakan, “Human
ecology may be defined, therefore, in terms that have already been used,
as the study of the form and the development of the community in human
population.” (Ekologi manusia, dengan demikian bisa diartikan, dalam
istilah yang biasa digunakan, sebagai studi yang mempelajari bentuk dan
perkembangan komunitas dalam sebuah populasi manusia).
Frederick Steiner (2002:3) mengatakan, “This
new human ecology emphasizes complexity over-reductionism, focuses on
changes over stable states, and expands ecological concepts beyond the
study of plants and animals to include people. This view differs from
the environmental determinism of the early twentieth century.” (Ekologi
Manusia Baru menekankan pada over-reduksionisme yang cukup rumit,
memfokuskan pada perubahan negara yang stabil, dan memperluas konsep
ekologi melebihi studi tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan menuju
keterlibatan manusia. Pandangan ini berbeda dari determinisme lingkungan
pada awal-awal abad ke-20). Menurut Gerald L Young (1994:339)
dikatakan, “Human ecology, then, is “an attempt to understand the inter-relationships between the human species and its environment” (Dengan
demikian ekologi manusia, adalah suatu pandangan yang mencoba memahami
keterkaitan antara spesies manusia dan lingkungannya).
Persamaan
dari ketiga definisi yang dikemukakan di atas adalah bahwa pengertian
“Ekologi Manusia” merujuk pada suatu ilmu (oikos = rumah/tempat tinggal ;
logos = ilmu) dan mempelajari interaksi lingkungan dengan manusia
sebagai perluasan dari konsep ekologi pada umumnya.