Teori Motivasi
0 Comments »
Motivasi
adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang
kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar
orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi
juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang. Berikut inilah beberapa Pengertian Motivasi:
- Motivasi adalah kerakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen pada seseorang.
- Motivasi adalah proses kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi untuk mencapai sasaran tertentu yang bisa memuaskan kebutuhan
Teori Motivasi
Dikembangkan oleh Abraham H. Maslow yang
memiliki 5 tingkat kebutuhan yaitu :
- ( kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
- kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
- kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
- kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
- aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
pada umumnya orang orang mengklasifikasikan
kebutuhan pertama dan kedua dalam kebuthan primer dan untuk kebutuhan ketiga
sampai kelima dimasukan kedalam kebutuhan sekunder, memang kebuthan dari
manusia sendiri itu berbeda beda tidak menutup kemungkinan bahwa kebuthan
ketiga sampai kelima di masukan kedalam kebutuhan primer karena manusia
merupakan mahluk unik. Yang terdiri dari materi, psikologikal, mental,
intelektual dan spirutual
teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan,
bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut
terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh
Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara
analogi berarti anak tangga. Dengan begitu manusia akan selalu mencoba memnuhi
semua kebuthannya dari anak tangga pertama kedua dan seterusnya
Ini pun dapat kita lihat pada diri kita
sendiri, ketika pemahaman dari teori hirarki maslow ini memang tepat, karena
diperlukan karena pengalaman menunjukan bahwa usaha pemuasan berbagai kebuthan
manusia berlangsung secara stimulant. Artinya sambil memuaskan kebutuhan dari
fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa di
hargai, memerlukan teman serta ingin berkembang
5 hirarki maslow sangat berpengaruh sampai
sekarang ini yang menjadi landasan dalam pengembangan teori teori moticasi yang
berpusat pada kebuthan yang terjadi dalam kehidupan setiap individu
- aKebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
- Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
- Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Teori Drive Reinforcement
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan
akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Misalnya promosi seorang
karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat
ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian
yang mengikuti perilaku tersebut. Teori pengukuhan ini terdiri dari dua jenis,
yaitu :
Teori yang satu didasarkan pada hubungan sebab
dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi, misalnya kenaikan jabatan
kepala sekolah menjadi pengawa s adalah dengan cara mempertahankan kinerja
postifnya. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku
dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut. Teori pengukuhan ini terdiri
dari dua jenis, yaitu:
- Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
- Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.
Nadler dan Lawler (1976) atas teori harapan
menyarankan beberapa cara tertentu yang memungkinkan manejer dan organisasi
menangani urusan mereka untuk memperoleh motivasi maksimal dari pegawai :
- Pastikan jenis hasil atau ganjaran yang mempunyai nilai bagi pegawai
- Definisikan secara cermat, dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dan diukur, apa yang dinginkan dari pegawai
- Pastikan bahwa hasil tersebut dapat dicapai oleh pegawai
- Kaitkan hasil yang dinginkan dengan tingkat kinerja yang di inginkan
- Pastikan bahwa ganjaran cukup besar untuk memotivasi perilaku yang penting
- Orang bekinerja tinggi harus menerima lebih banyak ganjaran yang diinginkan daripada orang yang berkinerja rendah.
Terdapat empat konsep dasar yang perlu
dipahami dengan jelas, yaitu:
1. Perangsang (drive)
Suatu keadaan yang timbul di dalam diri
seseorang. Contoh: perangsang primer dan sekunder. Primer seperti lapar (tidak
dapat dipelajari). Sekunder seperti rasa penasaran untuk hadir pada pembicaraan
tinjauan balikan prestasi (yang dapat dipelajari).
1. Perangsang (drive)
2. Stimulus
Suatu petunjuk adanya peristiwa untuk
tanggapan. Contoh: permintaan seorang supervisor adalah suatu stimulus untuk
menyelesaikan pekerjaan, dan waktu pada jam dinding adalah suatu stimulus untuk
bangun dan pergi ke pertemuan rapat komisi.
3.Tanggapan
Suatu hasil keprilakuan dari stimulus. Contoh: aktivitas dari orang yang bersangkutan,
tanpa memandang apakah stimulus itu dapat diidentifiksasikan atau aktivitas
tersebut dapat diamati.
4. Penguat
Suatu setiap obyek datau kejadian yang membantu meningkatkan atau mempertahankan kekuatan sebuah tanggapan. Contoh: pujian dari atasan, kenaikan gaji, dan alih ttugas ke pekerjaan yang diingkan.
TEORI TUJUAN
Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai sebuah tujuan spesifik. Saat seseorang menentukan tujuan yang jelas, kinerja biasanya meningkat sebab:
• Ia akan berorientasi pada hal hal yang diperlukan
• Ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut
• Tugas tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
• Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti ditempuh
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
4. Penguat
Suatu setiap obyek datau kejadian yang membantu meningkatkan atau mempertahankan kekuatan sebuah tanggapan. Contoh: pujian dari atasan, kenaikan gaji, dan alih ttugas ke pekerjaan yang diingkan.
TEORI TUJUAN
Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai sebuah tujuan spesifik. Saat seseorang menentukan tujuan yang jelas, kinerja biasanya meningkat sebab:
• Ia akan berorientasi pada hal hal yang diperlukan
• Ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut
• Tugas tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
• Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti ditempuh
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
Teori menyatakan bahwa kita akan bergerak kea
rah tujuan kita jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini
meilhat jika seseorang dengan motivasi yang tinggi akan muncul jika memiliki
tujuan yang jelas. Itulah yang di sebut dengan Goal setting (Penetepan tujuan) Penetapan tujuan juga dapat ditemukan dalam
teori motivasi harapan. Individu menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai.
Sasaran-sasaran pribadi memiliki nilai kepentingan pribadi (valence) yang
berbeda-beda. Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat
dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri, diwajibkan oleh organisasi sebagai satu
kebijakan peusahaan. Bila didasarkan oleh prakarsa sendiri dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja individu bercorak proaktif dan ia akan memiliki
keterikatan (commitment) besar untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah
ia tetapkan. Bila seorang tenaga kerja memiliki motivasi kerja yang lebih
bercorak reaktif, pada saat ia diberi tugas untuk menetapkan sasaran-sasaran
kerjanya untuk kurun waktu tertentu dapat terjadi bahwa keterikatan terhadap
usaha mencapai tujuan tersebut tidak terlalu besar.
Teori Harapan
Teori ini termasuk kedalam Teori – teori Kesadaran. Teori ini menunjukkan pendekatan kognitif terhadap motivasi kerja, yang menekankan kepada kemampuan individu dalam pemrosesan informasi. Kekuatan motivasi yang mendasarinya bukanlah sebuah kebutuhan. Pekerja diasumsikan melakukan penilaian rasional terhadap situasi kerjanya dengan mengumpulkan informasi untuk diolah, kemudian membuat keputusanyang optimal. Kebutuhan hanya digunakan untuk membantu dalam memahami bagaimana pekerja membuat pilihan berdasarkan pada keyakinan persepsi dan nilai – nilai mereka.
Teori pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu , dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
Teori ini termasuk kedalam Teori – teori Kesadaran. Teori ini menunjukkan pendekatan kognitif terhadap motivasi kerja, yang menekankan kepada kemampuan individu dalam pemrosesan informasi. Kekuatan motivasi yang mendasarinya bukanlah sebuah kebutuhan. Pekerja diasumsikan melakukan penilaian rasional terhadap situasi kerjanya dengan mengumpulkan informasi untuk diolah, kemudian membuat keputusanyang optimal. Kebutuhan hanya digunakan untuk membantu dalam memahami bagaimana pekerja membuat pilihan berdasarkan pada keyakinan persepsi dan nilai – nilai mereka.
Teori pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu , dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan, mengatakan seseorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia menyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik (Victor Vroom dalam Robbin 2003:229).
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.
Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
2. Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai / martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.
Pertautan (Instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
Contoh Kasus 1:
Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur dipadati oleh ribuan buruh. Mereka bermaksud untuk menuntut kenaikan upah menjadi Rp 3.7 juta per bulan.Anehnya, diantara kerumunan buruh yang konvoi menggunakan sepeda motor itu ada salah seorang buruh yang kedapatan menunggangi sebuah moge sport Kawasaki Ninja 250 . seperti di ketahui bahwa harga satu unit sepeda motor sport Kawasaki 250 ini adalah Rp. 52.9.
Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur dipadati oleh ribuan buruh. Mereka bermaksud untuk menuntut kenaikan upah menjadi Rp 3.7 juta per bulan.Anehnya, diantara kerumunan buruh yang konvoi menggunakan sepeda motor itu ada salah seorang buruh yang kedapatan menunggangi sebuah moge sport Kawasaki Ninja 250 . seperti di ketahui bahwa harga satu unit sepeda motor sport Kawasaki 250 ini adalah Rp. 52.9.
Analisis
Meskipun buruh dengan penghasilan Rp. 2,5, individu tetap ingin
mendapatkan kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang di
realisasikan dengan kendaran motornya yang yang terbilang mahal. Karena dengan
motor yang harga yang selangit ini tentu menjadi lambing dari ke suksesannya
dalam dunia karirnya.
Contoh kasus 2:
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat
(Jabar), membongkar sejumlah median jalan guna dijadikan taman kota. Hal ini
merupakan bentuk atau upaya mendapatkan kembali piala Adipura.
Analisis
Dengan tujuan untuk mendapatkan kembali piala
adipura pemerintah bekasi kali dengan serius mencoba membenahi ruang kota
dengan membongkar media diganti dengan taman kota, di sini pemeritnah bekasi memliki
tujuan kedepannya untuk mengembalikan piala adipura ke bekasi dengan cara
membenahi kota dengan serius. Dengan pembenahan ini semoga tujuan piala adipura
kembali ke pemerintah bekasi dapat tercapai dengan bekerja secara totalitas
Contoh Kasus 3:
Kepala Dinas Kebersihan Junaedi mengatakan, pihaknya akan menambah 47 truk pengangkut sampah. Karena saat ini, Kota Bekasi hanya mempunyai 97 truk dengan kondisi sebagian sudah rusak suku cadangnya. "Bulan ini kita tambah 47 unit truk pengangkut," kata Junaedi di Bekasi, Senin (17/6/2013).
Kepala Dinas Kebersihan Junaedi mengatakan, pihaknya akan menambah 47 truk pengangkut sampah. Karena saat ini, Kota Bekasi hanya mempunyai 97 truk dengan kondisi sebagian sudah rusak suku cadangnya. "Bulan ini kita tambah 47 unit truk pengangkut," kata Junaedi di Bekasi, Senin (17/6/2013).
Analisis
Penambahan truk pengangkut sampah ini tidak
lain adalah untuk menggaet hati para penilai dari tim adipura, harapan mereka
dengan menambah truk pengangkut sampah tersebut dapat lebih efektif dalam
membersihkan sampah di daerah bekasi.
Contoh kasus 4:
Tahun depan, gaji pegawai negeri sipil (PNS),
anggota TNI dan Polri akan naik 6%. Pemerintah menjanjikan pelayanan publik
yang semakin baik kepada masyarakat.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan gaji ini nantinya harus diiringi oleh pelayanan kepada masyarakat yang makin baik.
"Itu (kenaikan gaji) berkaitan dengan pelayanan publik. Silakan lihat pelayanan publiknya nanti. Karena key performance indikator (KPI)-nya di situ. Hasilnya itu dalam pelayanan publik," ungkap Hatta saat jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2014 di Gedung Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan gaji ini nantinya harus diiringi oleh pelayanan kepada masyarakat yang makin baik.
"Itu (kenaikan gaji) berkaitan dengan pelayanan publik. Silakan lihat pelayanan publiknya nanti. Karena key performance indikator (KPI)-nya di situ. Hasilnya itu dalam pelayanan publik," ungkap Hatta saat jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2014 di Gedung Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Analisis
Dengan peningkatan gaji sebesar 6% diharapkan
kinerja PNS meningkat di semua bidang terutama di bidang pelayan kepada
masyarakat umum.
Sumber :
http://walangkopo99.blogspot.com/2013/03/pengertian-motivasi.html
http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi-drive-reinforcement.html
http://id.berita.yahoo.com/tuntut-gaji-rp-3-7-juta-buruh-bawa-121500237.html
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/10/03/mu30rv-kejar-adipura-pemkot-bekasi-perbanyak-taman-kota
http://metro.sindonews.com/read/2013/06/17/31/750853/target-piala-adipura-bekasi-tambah-47-truk-sampah
http://finance.detik.com/read/2013/08/16/193024/2332499/4/gaji-pns-naik-6-di-2014-hatta-silakan-lihat-pelayanan-publiknya-nanti
0 Responses to "Teori Motivasi"
Posting Komentar